Pikiran yang muncul itu biasanya tidak dikehendaki, menimbulkan penderitaan, dan kadang menakutkan atau membahayakan (misal: dorongan untuk melompat ke depan mobil yang sedang berjalan; pikiran bahwa pasien akan menyerang pasangannya), dan seringkali menimbulkan hendaya dalam menjalankan fungsi kehidupannya. Banyak pasien kemudian mengembangkan ritual atau kompulsi (menghitung, menyentuh, membersihkan) untuk menyingkirkan peristiwa yang tidak diinginkan atau memuaskan pikiran obsesinya (Misal, Obsesi tentang kekotoran akan menimbulkan tindakan ritual cuci tangan). Kompulsi adalah obsesi yang manifestasikan, muncul 75% atau lebih pada gangguan obsesif (David A Tomb. 2000:108).
Dalam manifestasinya, setiap individu dapat berbeda-beda, sebagai contoh perasaan cemas akan kebersihan dirinya, akan terwujud dengan perilaku mencuci tangan yang berulang-ulang, perasaan cemas akan keamanan rumah tempat tinggalnya,terwujud dengan pengecekan pintu-pintu rumah secara berulang (Galih. 2009:1).
Penyakit Obsesif-Kompulsif ditandai dengan adanya obsesi dan kompulsi. Obsesi adalah gagasan, khayalan atau dorongan yang berulang, tidak diinginkan dan mengganggu, yang tampaknya konyol, aneh atau menakutkan. Kompulsi adalah desakan atau paksaan untuk melakukan sesuatu yang akan meringankan rasa tidak nyaman akibat obsesi.
David A Tomb (2000) juga mengatakan bahwa Obsesi memilki pengertian gagasan, bayangan, dan impuls yang timbul didalam pikiran secara berulang-ulang, sangat mengganggu dan pasien merasa tidak mampu untuk menghentikannya sedangkan Kompulsi adalah obsesi yang manifestasikan, muncul 75% atau lebih pada gangguan obsesif.
Gangguan Obsesif-kompulsif (Obsessive-Compulsive Disorder, OCD) adalah kondisi dimana individu tidak mampu mengontrol dari pikiran-pikirannya yang menjadi obsesi yang sebenarnya tidak diharapkannya dan mengulang beberapa kali perbuatan tertentu untuk dapat mengontrol pikirannya tersebut untuk menurunkan tingkat kecemasannya. Gangguan obsesif-kompulsif merupakan gangguan kecemasan dimana dalam kehidupan individu didominasi oleh repetatif pikiran-pikiran (obsesi) yang ditindaklanjuti dengan perbuatan secara berulang-ulang (kompulsi) untuk menurunkan kecemasannya.
Penderita gangguan ini mungkin telah berusaha untuk melawan pikiran-pikiran menganggu tersebut yang timbul secara berulang-ulang akan tetapi tidak mampu menahan dorongan melakukan tindakan berulang untuk memastikan segala sesuatunya baik-baik saja.
Gangguan Obsesif Kompulsif Obsesif kompulsif adalah suatu gangguan cemas yang ditandai dengan adanya suatu ide yang mendesak dan adanya dorongan yang tak dapat ditahan untuk melakukan sesuatu dan dilakukan dengan berulang kali. Terdiri dari dua unsur yaitu obsesi yang diartikan sebagai suatu ide yang mendesak ke dalam pikiran serta kompulsi yang diartikan sebagai dorongan yang tak dapat ditahan untuk melakukan sesuatu. Dalam manifestasinya, setiap individu dapat berbeda-beda, sebagai contoh perasaan cemas akan kebersihan dirinya, akan terwujud deengan perilaku mencuci tangan yang berulang ulang, perasaan cemas akan keamanan rumah tempat tinggalnya,terwujud dengan pengecekan pintu-pintu rumah secara berulang (Maramis,2005).
Penyebab Obsesif Kompulsif adalah:
- Genetik - (Keturunan). Mereka yang mempunyai anggota keluarga yang mempunyai sejarah penyakit ini kemungkinan beresiko mengalami OCD (Obsesif Compulsive Disorder).
- Organik – Masalah organik seperti terjadi masalah neurologi dibagian - bagian tertentu otak juga merupakan satu faktor bagi OCD. Kelainan saraf seperti yang disebabkan oleh meningitis dan ensefalitis juga adalah salah satu penyebab OCD.
- Kepribadian - Mereka yang mempunyai kepribadian obsesif lebih cenderung mendapat gangguan OCD. Ciri-ciri mereka yang memiliki kepribadian ini ialah seperti keterlaluan mementingkan aspek kebersihan, seseorang yang terlalu patuh pada peraturan, cerewet, sulit bekerja sama dan tidak mudah mengalah.
- Pengalaman masa lalu - Pengalaman masa lalu/lampau juga mudah mencorakkan cara seseorang menangani masalah di antaranya dengan menunjukkan gejala OCD.
- Gangguan obsesif-kompulsif erat kaitan dengan depresi atau riwayat kecemasan sebelumnya. Beberapa gejala penderita obsesif-kompulsif seringkali juga menunjukkan
- Konflik - Mereka yang mengalami gangguan ini biasanya menghadapi konflik jiwa yang berasal dari masalah hidup. Contohnya hubungan antara suami-istri, di tempat kerja, keyakinan diri.
Post a Comment